Cari Blog Ini

Kamis, 31 Januari 2013

Astra International 10 Agustus 2012




Struktur Bisnis



Sekilas Mengenai Struktur Bisnis Astra

Astra International merupakan suatu bentuk Holding company. Holding company memiliki banyak anak perusahaan yang sifatnya desentralisasi (keputusan di tangan anak perusahaan).  Ada banyak manfaat menjadi holding company, salah satunya adalah efisiensi. Selain itu, holding company juga memiliki keuntungan di sisi daya tawar dan kemampuan mengevaluasi portofolio anak-anak usahanya.

Dilihat dari struktur bisnis Astra, ada 6 area yang digeluti oleh Astra (selanjutnya akan disebut ASII). Sector otomotif, sector keuangan, sector alat berat, agribisnis, teknologi informasi, dan infrastruktur dan mata rantai logistic.

Sector otomotif astra terdiri dari roda 4, roda 2, dan komponen, serta penyedia jasa yg berhubungan dengan otomotif (astraworld). Dari sector otomotif, ASII memiliki diversifikasi produk yang cukup luas dan merambah semua kalangan. Dimulai dari kalangan menengah (produk-produk Toyota dan Daihatsu seperti Avanza, Xenia) hingga kalangan atas (Lexus, Peugeot, BMW). ASII juga merambah ke kendaraan-kendaraan besar melalui produk truknya, yaitu UD Trucks.

ASII juga masuk dalam bidang manufaktur komponen otomotif melalui anak usahanya Astra Otoparts. Jadi, di sector otomotif, ASII cukup menguasai banyak sector. 

Di segmen roda 2, untuk kategori cub mid low <125 ahm="" b="" cc="" pangsa="" pasar="" tercatat="">53,7%
setelah berhasil membukukan angka penjualan 324.456 unit. Pada Semester I 2011 tercatat pangsa pasarnya hanya 52,3%. Penguasaan Honda lebih besar terjadi di segmen cub high end >125 cc. Pada semester I tahun lalu pangsa pasarnya tercatat 63,5% sementara pada paruh pertama tahun ini tercatat 64,5% setelah berhasil mencatat angka penjualan 285.476 unit (http://www.astra-honda.com/index.php/berita/view/431)

Di sisi finance, terlihat ASII mencoba menyediakan berbagai layanan finance yang berbeda. Ada perbankan (Bank Permata), pembiayaan mobil, pembiayaan motor, pembiayaan alat berat, serta asuransi secara umum. Berbagai layanan finance yang tersedia akan meningkatkan competitive advantage yang dapat ditawarkan oleh ASII pada sector lainnya, misalnya otomotif, alat berat, dan agribisnis. Orang yang perlu kredit pembelian sepeda motor dapat melalui FIF, pembiayaan mobil melalui Astra Sedaya Finance, pembiayaan alat berat melalui Surya Artha Nusantara Finance, dsb. Hal ini meningkatkan daya tawar dari perusahaan ketika menjual produk-produknya ke konsumen.

Sector-sektor lainnya juga sangat menjanjikan dan saham-sahamnya banyak ditemukan di bursa (UNTR, AALI, ASGR, BNLI).

Kesimpulan:
Dilihat dari banyaknya sector bisnis yang digeluti ASII, akan ada BANYAK factor yang mempengaruhi perusahaan tersebut, di antaranya:

1.       Ketentuan minimal down payment kendaraan
2.       Commodity price (dampak terhadap harga-harga hasil pertambangan dan harga hasil perkebunan)
3.       Inflasi dan suku bunga bank
4.       Pertumbuhan ekonomi Indonesia
5.       Data pendapatan per kapita Indonesia
6.       Dan lain-lain

Artinya, sebuah berita, misalnya peningkatan nilai down payment TIDAK serta merta menurunkan nilai potensi keseluruhan dari pendapatan ASII. Sector otomotif dan finance yang terkena imbas, namun berita tersebut tidak selalu berarti potensi pendapatan ASII dari kedua sector tersebut menurun (dampak dapat lebih kecil jika diimbangi dengan daya beli masyarakat yang meningkat).

Diversifikasi usaha perusahaan juga sangat membantu efisiensi perusahaan sehingga daya saing perusahaan dalam hal low cost dapat dipertahankan. Perusahaan juga memiliki COMPETITIVE ADVANTAGE daripada perusahaan-perusahaan pesaing, misalnya keunggulan merk (brand), kemudahan pembiayaan, jasa-jasa aftersales, kemudahan distribusi, dsb.

Kesimpulan akhir, perusahaan ini memiliki competitive advantage yang baik.

Managerial

Penulis tidak memiliki banyak informasi mengenai manajerial perusahaan. Namun, ada beberapa poin yang bisa dianalisis dari sisi managerial dan SEMUA ADALAH PENDAPAT PRIBADI PENULIS:

1.       Pembuatan dan pengelolaan website, terlihat di setiap anak usaha ASII, website dikelola dengan sangat baik. Bahkan, informasi mengenai seluk beluk perusahaan dan keterbukaan informasi lainnya, seperti laporan keuangan, dapat dengan mudah diperoleh dari situs perusahaan (www.astra.co.id)

2.       Budaya perusahaan yang sangat baik (untuk keterangan mengenai budaya perusahaan lebih lengkap, investor dapat menghubungi kerabat yang bekerja di perusahaan-perusahaan milik Astra) --> mengadopsi budaya jepang baik dalam produksi maupun dalam prinsip manajemen.

3.       Efisiensi yang baik dalam pengelolaan data dan informasi

4.       Laporan keuangan transparan dan keluar tepat pada waktunya, padahal, untuk menghimpun laporan keuangan seluruh anak usahanya, ASII memerlukan usaha yang cukup besar.

5.       Ada banyak influence kebudayaan Jepang yang meningkatkan daya saing perusahaan sehingga ke depannya, penulis mengekspektasikan pertumbuhan usaha dari ASII di berbagai sector dan akan lebih banyak peningkatan efisiensi serta diversifikasi usaha ke depannya

Dari sisi manajerial, penulis dapat menyimpulkan bahwa ASII mengelola perusahaan dengan baik sehingga dengan manajerial yang baik, diharapkan ke depannya, ASII mampu mempertahankan keunggulan mereka di pasar.

Data – Data yang Relevan
 ·         Pendapatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun
·         Net Income cenderung meningkat dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 2008
·         DER meningkat namun masih dalam taraf yang wajar karena masih di bawah angka 1
·         Earning per Share meningkat seiring meningkatnya net income dari perusahaan

Dividen per share juga meningkat yang menandakan perusahaan sudah masuk ke dalam tahap “mature” sehingga dapat lebih banyak memberikan dividend dibandingkan dengan menahan laba

Valuasi
EPS
2007
2008
2009
2010
2011
233
220
248
355
439

ROE (%)
2007
2008
2009
2010
2011
35%
28%
25%
29%
29%

Dividen Ratio
2007
2008
2009
2010
2011
40%
38%
45.20%
45.10%
45%

Harga saat ini
6350
EPS
1493
Average P/E
12.7
EPS Growth
18%
ROE
29%
Required Return
15%
EPS Growth (projection)
20%
P/E (projection)
14

Proyeksi EPS

Akhir tahun 2012
518
Akhir tahun 2013
611
Akhir tahun 2014
721
Akhir tahun 2015
851
Akhir tahun 2016
1004
Total EPS
3705
Dividen
1583
Projected Stock Price
14056
Total Stock Price
15639
Tahun 2015
13599
Tahun 2014
11825
Tahun 2013
10283
Tahun 2012
8942
Harga saat ini
6350
Margin of Safety (%)
41%
Risiko
·         Sektor pertambangan yang harganya masih cukup tertekan dapat menyebabkan perusahaan mengurangi produksi sehingga mengurangi pendapatan ASII dan jasa kontraktor pertambangan serta penggunaan dan penyewaan alat-alat berat milik anak usaha ASII.
·         Sektor otomotif termasuk salah satu sector yang banyak bermain di area low cost, margin yang diperoleh perusahaan akan semakin terbatas. Jika pada suatu saat perusahaan mulai menambah utang untuk proses bisnis sector otomotif, hal ini akan berdampak pada fundamental ASII dan jika tidak dikelola dengan baik, maka utang dapat membengkak seperti yang terjadi pada beberapa perusahaan otomotif luar negeri.
·         Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurut estimasi para analis akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya akan menghambat peningkatan sales dari ASII di sector otomotif dan finance

Keuntungan
·         Competitive advantage yang dimiliki ASII dalam hal produk-produk yang dihasilkan anak usahanya
·         Integrasi antarsektor (finance, otomotif, perkebunan, logistic, IT, dsb.) akan meningkatkan efisiensi perusahaan sehingga dapat menurunkan biaya dan meningkatkan margin keuntungan
·         Good corporate governance dan influence budaya kerja yang baik
·         Kecenderungan untuk terus berkembang, tercermin dari semakin bertambahnya sector bisnis yang dikelola ASII

Kesimpulan
Margin of safety dengan required return 15% dan PER 14x masih termasuk kecil bagi penulis. Artinya, penulis menunggu harga ASII lebih murah sebelum memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya. Fakta bahwa ASII merupakan salah satu saham dengan kekuatan fundamental baik, dapat  menggerakkan pasar untuk membeli ASII dengan PER hingga lebih dari 14x. Harga murah atau tidak, masih tergantung investor yang hendak membeli ASII dengan mempertimbangkan keuntungan dan risiko usaha dari ASII itu sendiri.

Komentar : karena tulisan ini ditulis sudah cukup lama, penulis tidak melakukan update terbaru. Kesimpulan penulis sendiri, saham ini masih layak untuk dijadikan portofolio investasi karena strong competitive advantage dan kemampuan manajerial serta efisiensi yang menjadi keunggulan utama ASII ini. Mature company juga berarti investor dapat mengharapkan dividen yang rutin dibagikan setiap tahunnya.

Saat tulisan ini dicopas ulang ke blog, saham ASII diperdagangkan di harga 7350 dan sedang terkoreksi. Will he back to 6900 again? Cukup menarik bagi penulis pribadi namun sayangnya modal penulis tidak cukup saat ini untuk masuk ke ASII.

FYI, aturan LCGC sebentar lagi keluar. Meskipun dampak LCGC sudah menyebabkan price in pada ASII sekitar bulan Desember, koreksi beberapa waktu ini membuka kembali pintu untuk memanfaatkan sentimen LCGC. 

Disclaimer on.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar