Cari Blog Ini

Kamis, 18 April 2013

Relationship

Ketika melihat ada pasangan sedang berjalan bersama, tertawa bersama, rasanya mereka sangat bahagia. Kadang hal itu membuat banyak orang iri. Sering mereka mengatakan "serasa dunia milik berdua". Pertanyaan utamanya, apakah semudah itu membina sebuah hubungan?

Mari kita bedah prosesnya. Pertama, perkenalan. Kita dapat menemukan pasangan kita dari berbagai tempat : sekolah, kantor, tetangga, teman les, teman main, bahkan orang yang secara tidak sengaja kita temui. Saat itu, mungkin kita belum tau, bahwa orang itu akan menjadi pasangan kita kelak. Kita hanya berkenalan, belum ada perasaan tertarik secara kuat.

Tahap kedua, pengenalan. Setelah perkenalan, kita memulai mengakrabkan diri dengan calon pasangan. Tahap pengenalan inilah yang akan menumbuhkan benih-benih suka, baik dari kedua pasangan maupun sebelah pihak. Di sini, sudah mulai terlihat adanya usaha untuk lebih mengenal calon pasangan yang akan mengantarkan kita ke tahap ketiga, tahap pengejaran.

Ini adalah tahap yang susah. Budaya kita lebih condong ke "cowo menembak cewe" sehingga masing-masing  telah ditetapkan perannya dalam usaha menjadi pasangan ini. Bagi seorang cowo, membuat cewe supaya menyukainya membutuhkan banyak pengorbanan : waktu, tenaga, uang, dsb. Mereka harus melakukan banyak hal agar dapat meyakinkan calon pasangan mereka dan dapat menyatakan perasaan mereka secara tidak langsung. Bagi seorang cewe, menunggu adalah sebuah hal yg melelahkan. Ia tidak tahu apakah cowo itu benar-benar menyukainya, ia tidak tahu kapan ia akan ditembak, dsb. Sudah mulai terlihat kesulitan di kedua pihak? Mari lanjut ke tahap keempat, tahap penembakan.

Setiap cowo memiliki cara tersendiri untuk menembak cewe yg ia sukai. Ada yg dengan cara heboh, masuk tv, masuk media sana sini, ada pula yang saking malunya, hanya menggunakan ponsel, bahkan mungkin surat cinta. Menemukan cara menembak dan mengumpulkan keberanian adalah hal yang sangat sulit. Cowo harus siap jika ternyata cewe yg mereka sukai tidak menerima mereka. Sedangkan cewe, ada banyak cara untuk menunjukkan ia menerima "tembakan" dari cowo tersebut. Ada yang menjawab langsung, ada yang membutuhkan waktu untuk berpikir, dsb. Cewe juga mengalami kesulitan yang sama. Jika seandainya mereka terburu-buru menerima pinangan si cowo, ad kemungkinan cowo itu akan melakukan hal yang mengecewakan mereka kelak. Jika menolak, ada kemungkinan hubungan menjadi tidak seperti dulu lagi, dsb.

Setelah berhasil menembak cewe, cowo dan cewe akhirnya menjadi pasangan. Di sinilah tahap pacaran, tahap untuk mengenal lebih dalam karakter masing-masing pasangan. Pasangan di tahap ini mengalami banyak tantangan berat, terutama dalam hal menyikapi kekurangan masing-masing pasangan. Ada yang memaksa si pasangan untuk mengubah kebiasaan buruk, ada yang menerimanya dengan ikhlas, dsb. Akan banyak terjadi konflik di dalam tahap ini. Tahap yang krusial bagi masing-masing pasangan. Di sini pun usaha mereka harus cukup keras agar dapat hidup lebih harmonis. Tahap inilah yang sering dilihat orang-orang sekitar sebagai "serasa dunia milik berdua". Mereka terlihat bahagia, namun sebenarnya kebahagiaan itu tidak datang serta merta, melainkan dari perjuangan untuk saling mengerti.

Jika cukup yakin, mereka akan melanjukan ke tahap selanjutnya, tahap pertunangan dan pernikahan. Saatnya membina rumah tangga. Tantangan yang sangat-sangat besar siap menghadang. Dari orang-orang di sekitar si pasangan, internal rumah tangga, dsb. Pasangan akan hidup bersama hingga akhir hayat. Mereka harus siap menghadapi berbagai tantangan tersebut. Berat bukan? Tapi di sanalah indahnya. Mereka dapat menghadapi berbagai cobaan bersama-sama. Hingga salah satu pasangan akhirnya meninggalkan mereka ke tempat yang indah.

Well, masing-masing tahap terlihat sulit bukan? Tidak ada hal yang dapat diperoleh dengan mudah. Semua butuh perjuangan. Oleh karena itu, ketika kita melihat pasangan yang bahagia, hendaknya kita juga bahagia karena mereka berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam hubungan mereka. Well, bagaimana jika kita belum memiliki pasangan? Adalah sebuah tantangan bagi kita untuk mencari pasangan kita, seorang yang akan bersama kita dalam membentuk suatu kebahagiaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar