Struktur Bisnis
Sekilas Mengenai
Struktur Bisnis Astra
Astra International merupakan
suatu bentuk Holding company. Holding company memiliki banyak anak perusahaan
yang sifatnya desentralisasi (keputusan di tangan anak perusahaan). Ada banyak manfaat menjadi holding company,
salah satunya adalah efisiensi. Selain itu, holding company juga memiliki
keuntungan di sisi daya tawar dan kemampuan mengevaluasi portofolio anak-anak
usahanya.
Dilihat dari struktur bisnis
Astra, ada 6 area yang digeluti oleh Astra (selanjutnya akan disebut ASII). Sector
otomotif, sector keuangan, sector alat berat, agribisnis, teknologi informasi,
dan infrastruktur dan mata rantai logistic.
Sector otomotif astra terdiri
dari roda 4, roda 2, dan komponen, serta penyedia jasa yg berhubungan dengan
otomotif (astraworld). Dari sector otomotif, ASII memiliki diversifikasi produk
yang cukup luas dan merambah semua kalangan. Dimulai dari kalangan menengah
(produk-produk Toyota dan Daihatsu seperti Avanza, Xenia) hingga kalangan atas
(Lexus, Peugeot, BMW). ASII juga merambah ke kendaraan-kendaraan besar melalui
produk truknya, yaitu UD Trucks.
ASII juga masuk dalam bidang
manufaktur komponen otomotif melalui anak usahanya Astra Otoparts. Jadi, di
sector otomotif, ASII cukup menguasai banyak sector.
Di segmen roda 2, untuk kategori cub
mid low <125 ahm="" b="" cc="" pangsa="" pasar="" tercatat="">53,7%125>
setelah berhasil membukukan angka penjualan 324.456 unit.
Pada Semester I 2011 tercatat pangsa pasarnya hanya 52,3%. Penguasaan Honda
lebih besar terjadi di segmen cub high end >125 cc. Pada semester I tahun
lalu pangsa pasarnya tercatat 63,5%
sementara pada paruh pertama tahun ini tercatat 64,5% setelah berhasil mencatat
angka penjualan 285.476 unit (http://www.astra-honda.com/index.php/berita/view/431)
Di sisi finance, terlihat ASII
mencoba menyediakan berbagai layanan finance yang berbeda. Ada perbankan (Bank
Permata), pembiayaan mobil, pembiayaan motor, pembiayaan alat berat, serta
asuransi secara umum. Berbagai layanan finance yang tersedia akan meningkatkan
competitive advantage yang dapat ditawarkan oleh ASII pada sector lainnya,
misalnya otomotif, alat berat, dan agribisnis. Orang yang perlu kredit pembelian
sepeda motor dapat melalui FIF, pembiayaan mobil melalui Astra Sedaya Finance,
pembiayaan alat berat melalui Surya Artha Nusantara Finance, dsb. Hal ini
meningkatkan daya tawar dari perusahaan ketika menjual produk-produknya ke
konsumen.
Sector-sektor lainnya juga sangat menjanjikan
dan saham-sahamnya banyak ditemukan di bursa (UNTR, AALI, ASGR, BNLI).
Kesimpulan:
Dilihat dari banyaknya sector bisnis yang
digeluti ASII, akan ada BANYAK factor yang mempengaruhi perusahaan tersebut, di
antaranya:
1. Ketentuan minimal down payment kendaraan
2. Commodity price (dampak terhadap harga-harga
hasil pertambangan dan harga hasil perkebunan)
3. Inflasi dan suku bunga bank
4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
5. Data pendapatan per kapita Indonesia
6. Dan lain-lain
Artinya, sebuah berita, misalnya peningkatan
nilai down payment TIDAK serta merta menurunkan nilai potensi keseluruhan dari
pendapatan ASII. Sector otomotif dan finance yang terkena imbas, namun berita
tersebut tidak selalu berarti potensi pendapatan ASII dari kedua sector
tersebut menurun (dampak dapat lebih kecil jika diimbangi dengan daya beli
masyarakat yang meningkat).
Diversifikasi usaha perusahaan juga sangat
membantu efisiensi perusahaan sehingga daya saing perusahaan dalam hal low cost
dapat dipertahankan. Perusahaan juga memiliki COMPETITIVE ADVANTAGE daripada
perusahaan-perusahaan pesaing, misalnya keunggulan merk (brand), kemudahan
pembiayaan, jasa-jasa aftersales, kemudahan distribusi, dsb.
Kesimpulan akhir, perusahaan ini memiliki
competitive advantage yang baik.
Managerial
Penulis tidak memiliki banyak informasi
mengenai manajerial perusahaan. Namun, ada beberapa poin yang bisa dianalisis
dari sisi managerial dan SEMUA ADALAH PENDAPAT PRIBADI PENULIS:
1. Pembuatan dan pengelolaan website, terlihat di
setiap anak usaha ASII, website dikelola dengan sangat baik. Bahkan, informasi
mengenai seluk beluk perusahaan dan keterbukaan informasi lainnya, seperti
laporan keuangan, dapat dengan mudah diperoleh dari situs perusahaan (www.astra.co.id)
2. Budaya perusahaan yang sangat baik (untuk
keterangan mengenai budaya perusahaan lebih lengkap, investor dapat menghubungi
kerabat yang bekerja di perusahaan-perusahaan milik Astra) --> mengadopsi budaya jepang baik dalam produksi maupun dalam prinsip manajemen.
3. Efisiensi yang baik dalam pengelolaan data dan
informasi
4. Laporan keuangan transparan dan keluar tepat
pada waktunya, padahal, untuk menghimpun laporan keuangan seluruh anak
usahanya, ASII memerlukan usaha yang cukup besar.
5. Ada banyak influence kebudayaan Jepang yang
meningkatkan daya saing perusahaan sehingga ke depannya, penulis
mengekspektasikan pertumbuhan usaha dari ASII di berbagai sector dan akan lebih
banyak peningkatan efisiensi serta diversifikasi usaha ke depannya
Dari sisi manajerial, penulis dapat
menyimpulkan bahwa ASII mengelola perusahaan dengan baik sehingga dengan
manajerial yang baik, diharapkan ke depannya, ASII mampu mempertahankan
keunggulan mereka di pasar.
Data – Data yang Relevan
·
Net Income
cenderung meningkat dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 2008
·
DER
meningkat namun masih dalam taraf yang wajar karena masih di bawah angka 1
·
Earning
per Share meningkat seiring meningkatnya net income dari perusahaan
Valuasi
EPS
|
||||
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
233
|
220
|
248
|
355
|
439
|
ROE (%)
|
||||
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
35%
|
28%
|
25%
|
29%
|
29%
|
Dividen Ratio
|
||||
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
40%
|
38%
|
45.20%
|
45.10%
|
45%
|
Harga saat ini
|
6350
|
EPS
|
1493
|
Average P/E
|
12.7
|
EPS Growth
|
18%
|
ROE
|
29%
|
Required Return
|
15%
|
EPS Growth (projection)
|
20%
|
P/E (projection)
|
14
|
Proyeksi EPS
|
|
Akhir tahun 2012
|
518
|
Akhir tahun 2013
|
611
|
Akhir tahun 2014
|
721
|
Akhir tahun 2015
|
851
|
Akhir tahun 2016
|
1004
|
Total EPS
|
3705
|
Dividen
|
1583
|
Projected Stock Price
|
14056
|
Total Stock Price
|
15639
|
Tahun 2015
|
13599
|
Tahun 2014
|
11825
|
Tahun 2013
|
10283
|
Tahun 2012
|
8942
|
Harga saat ini
|
6350
|
Margin of Safety (%)
|
41%
|
Risiko
·
Sektor pertambangan yang harganya masih cukup
tertekan dapat menyebabkan perusahaan mengurangi produksi sehingga mengurangi
pendapatan ASII dan jasa kontraktor pertambangan serta penggunaan dan penyewaan
alat-alat berat milik anak usaha ASII.
·
Sektor otomotif termasuk salah satu sector
yang banyak bermain di area low cost, margin yang diperoleh perusahaan akan
semakin terbatas. Jika pada suatu saat perusahaan mulai menambah utang untuk
proses bisnis sector otomotif, hal ini akan berdampak pada fundamental ASII dan
jika tidak dikelola dengan baik, maka utang dapat membengkak seperti yang
terjadi pada beberapa perusahaan otomotif luar negeri.
·
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurut
estimasi para analis akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya akan
menghambat peningkatan sales dari ASII di sector otomotif dan finance
Keuntungan
·
Competitive advantage yang dimiliki ASII dalam
hal produk-produk yang dihasilkan anak usahanya
·
Integrasi antarsektor (finance, otomotif,
perkebunan, logistic, IT, dsb.) akan meningkatkan efisiensi perusahaan sehingga
dapat menurunkan biaya dan meningkatkan margin keuntungan
·
Good corporate governance dan influence budaya
kerja yang baik
·
Kecenderungan untuk terus berkembang,
tercermin dari semakin bertambahnya sector bisnis yang dikelola ASII
Kesimpulan
Margin of safety dengan required
return 15% dan PER 14x masih termasuk kecil bagi penulis. Artinya, penulis
menunggu harga ASII lebih murah sebelum memutuskan untuk berinvestasi di
dalamnya. Fakta bahwa ASII merupakan salah satu saham dengan kekuatan
fundamental baik, dapat menggerakkan
pasar untuk membeli ASII dengan PER hingga lebih dari 14x. Harga murah atau
tidak, masih tergantung investor yang hendak membeli ASII dengan
mempertimbangkan keuntungan dan risiko usaha dari ASII itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar