Ketika Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk menemani keluarga, ada yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghidupi keluarga.
Senin minggu lalu, saya pergi ke Jakarta untuk sebuah urusan. Selasa paginya, saya harus berpindah ke kota tetangga pagi-pagi buta. Ya, sekitar pukul 6 pagi. Saya memiliki dua alternatif : naik angkot kemudian naik bus, atau naik taksi dengan harga yang lebih mahal. Akhirnya saya memilih pilihan kedua.
Selama berada di taksi, saya berbicara ringan dengan supir taksi, sebut saja Pak A. Ia sudah keluar dari pukul 6 pagi. Saya pun bertanya, kemarinnya ia sampai jam berapa. Ia menjawab pukul 24.00.
Jadi, ia menghabiskan waktu dari pukul 06.00 - 24.00 dalam sehari untuk bekerja dan hasil yang diperoleh pun tidak lebih besar dari mereka yang bekerja 8-10 jam sehari. That's how life works. Tidak ada hal yg mudah di dunia ini.
Kisah supir taksi ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita. Kita diberikan waktu selain bekerja yang lebih banyak dari mereka. Kita tidak harus bekerja 18 jam sehari untuk menafkahi keluarga. Bagaimana dengan sisa waktu yang ada? Apakah kita telah memanfaatkannya dengan baik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar